Batu dan Gelas



Permainan Batu dan Gelas. Kebanyakan dari kita merasa cukup hanya bekerja dan berkerja terus-nenerus tanpa mempunyai waktu untuk mengisi diri kita (personal, emotional, dan spiritual development). Kita merasa diri kita sudah pintar, sudah kaya, sudah sehat, dan sudah – sudah lainnya sehingga kita berpikiran bahwa kita tidak perlu lagi mengisi diri kita dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental yang baru. Akibatnya orang tersebut akan berantipati terhadap trainging-training, seminar-seminar, buku pengembangan pribadi, kursus pengembangan pribadi, dan sebagainya. Permainan ini mengarahkan peserta untuk mau membuka diri dalam menerima ilmu yang baru. Stephen Covey dalam bukunya 7 Habits  juga mengatakan: Asahlah Gergajimu! Gergaji yang dipakai terus-menerus tanpa pernah sekalipun diasah, lama-kelamaan akan menjadi tumpul bahkan patah jika dipaksakan untuk menggergaji pohon.
Durasi                         : 10 – 15 menit
Peralatan                     : Gelas, batu kerikil besar, batu kerikil kecil, pasir
Jumlah peserta            : >25 orang



Teknis:
a.       Fasilitator menyiapkan sebuah gelas, batu kerikil berukuran ±2 cm (besar), batu kerikil halus berukuran ± 0,5 cm (kecil) dan segenggam pasir. Jangan diperlihatkan semuanya kepada peserta.
b.      Pertama, sambil memperlihatkan kepada peserta, fasilitator perlahan-lahan memasukan batu kerikil besar ke dalam gelas sampai penuh.
c.       Fasilitator kemudian menanyakan kepada peserta, apakah masih mungkin mengisi gelas tersebut. biasanya peserta akan menjawab: tidak bisa atau masih bisa asalkan susunan batu besarnya diatur ulang. Aturan dari fasilitator: batu besar tidak bisa diatur ulang.
d.      Kedua, fasilitator mengambil kerikil kecil dan perlahan-lahan mengisikannya ke dalam gelas tadi. Ternyata masih bisa. Fasilitator kembali mengajukan pertanyaan yang sama seperti di atas.
e.       Terakhir, fasilitator menambahkan pasir ke dalam gelas tersebut.
f.       Setelah selesai menambahkan pasir, fasilitator menannyakan kepada peserta: “Kira-kira apakah yang dapat dipelajari dari demo tersebut?”

Nilai yang terkandung:
a.       Inti yang ingin disampaikan kepada peserta adalah bahwa kita perlu membuka diri kita seluas-luasnya untuk mempelajari suatu hal yang baru untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental kita.
b.      Belas tersebut diibaratkan pikiran kita. Kerikil-kerikil dan pasir adalah ilmu pengetahuan. Jika kerikil besar sudah memenuhi gelas, apakah kerikitl kecil dan pasir bisa memenuhi gelas secara optimal? Jelas tidak bisa!
c.       Artinya kita perlu mengeluarkan dulu kerikil besar yaitu dengan bersikap positif dan membuka diri sehingga kerikil kecil dan pasir (ilmu pengetahuan baru) bisa masuk dengan optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar