Langkah awal
sebelum Anda memulai menjual apapun adalah memahami prinsip-prinsip efektif untuk mempengaruhi orang.
Prinsip itu mutlak Anda ketahui sebab ketika menjual partai, pada hakekatnya
Anda sedang mempengaruhi orang lain. Keberhasilan Anda dalam menjual partai
terkait erat dengan keberhasilan Anda dalam mempengaruhi orang lain.
Selain itu, jika Anda
mengetahui cara-cara sederhana tentang mengapa orang dapat dipengaruhi, Anda tak perlu bingung dan
minder ketika bertemu target ( orang
yang Anda tuju dalam menjualpartai Anda ). Sebab Anda telah mengetahui dengan
pasti bagaimana cara mempengaruhi orang lain.
Sebenarnya,
prinsip-prinsip mempengaruhi orang lain bersifat umum dan pasti. Juga mudah dan
sederhana untuk dilakukan. Prinsif tersebut bersumber pada fitrah dan kodrat
manusia yang tak berubah sepanjang masa. Setiap manusia yang normal pasti dapat
dipengaruhi dengan prinsip tersebut. Ketidakfektifan prinsip-prinsip tersebut
hanya karena kita tidak konsisten atau lupa menjalankannya.
Prinsip-prinsip mudah dan efektif yang perlu Anda ketahui dalam
mempengaruhi orang lain adalah,
- Setiap orang lebih menyukai pujian daripada cercaan
Ini mudah dipahami. Tak ada orang yang senang dicela
atau dicerca. Apalagi jika cercaan itu dilakukan di hadapan orang banyak. Orang
akan tersinggung dan sakit hati jika dicerca.
Sebaliknya, orang senang dipuji. Mereka akan
menghargai orang yang memuji mereka. Apalagi jika mereka tahu bahwa pujian yang
dilakukan itu dilakukan dengan tulus. Tanpa ada ‘udang dibalik batu’. Tanpa ada
maksud apapun, kecuali hanya ingin memuji.
Pujian membuat orang merasa dekat dan akrab dengan
orang yang memujinya. Juga membuat orang membuka diri, sehingga mereka siap
untuk menerima masukan dari orang yang memujinya. Pujian merupakan ‘pintu
gerbang’ yang efektif sebelum Anda mempengaruhi orang lain. Pujian ‘membungkus
dengan rapi’ pengaruh yang akan Anda berikan kepada orang lain, sehingga orang
tak merasa dipengaruhi secara paksa. Orang tak mau dipaksa untuk dipengaruhi.
Itulah sebabnya, iklan-iklan penuh dengan kata-kata pujian kepada calon
konsumen. Hal ini agar orang tertarik memberi produk yang diiklankan tanpa
merasa dipengaruhi secara paksa.
- Setiap orang lebih senang dengan mereka yang empati
Setiap orang ingin dipahami perasaanny. Tak ada orang
yang ingin diacuhkan perasaannya. Perasaan dianggap oleh setiap orang sebagai
bagian dari harga dirinya yang paling penting. Orang mungkin tidak akan
tersinggung jika pikiran atau fisiknya diganggu, tapi jika perasaannya
diganggu, ia akan tersinggung.
Ironisnya, perasaan merupakan bagian dari dimensi manusia
yang paling peka dan labil. Perasaan mudah tersinggung, walau mungkin tak
diperlihatkan secara kasat mata oleh orang yang mengalaminya.
Jika Anda bersikap empati berarti Anda memahami
perasaan orang lain. Anda menghormati orang lain. Anda seakan-akan berkata
kepada orang lain, “Saya menghargai perasaan Anda. Saya tak akan menyinggung
perasaan Anda. Perasaan saya sama dengan Anda”. Hal ini akan membuat orang
senang dan simpati kepada Anda. Sebab Anda menghormati bagian dari harga
dirinya yang paling penting dan paling dijunjung tinggi olehnya, yaitu
perasaan.
Sikap empati akan membuat orang merasa ‘satu nasib’
dengan Anda. Kesamaan ini membuat ia lebih terbuka untuk dipengaruhi oleh Anda.
Sebab ia merasa mendapat masukan dari orang yang memiliki banyak kesamaan
dengan dirinya. Perasaan memiliki banyak kesamaan membuat Anda lebih mudah
mempengaruhi orang lain daripada jika orang lain merasa memiliki banyak
perbedaan dengan Anda.
- Setiap orang lebih senang dengan mereka yang antusias
Antusias berarti jiwa yang hidup. Jiwa yang selalu
bersemangat dan yakin dengan tindakannya. Orang akan lebih mudah dipengaruhi
oleh mereka yang antusias daripada mereka yang tidak antusias. Karena itulah,
para pemimpin yang sukses biasanya adalah orang-orang yang antusias. Mereka tak
ragu dengan keputusannya dan yakin dengan tindakannya, sehingga orang lain
terpengaruh dan mengikutinya dengan sukarela. Anda tentu tak akan mau mengikuti
seseorang yang ia sendiri ragu terhadap apa yang diperbuatnya, bukan? Anda akan
lebih suka mengikuti mereka yang antusias. Mereka yang yakin dengan
keputusannya dan bersemangat untuk mewujudkannya.
Untuk mempengaruhi orang lain, Anda perlu terlihat
sebagai orang yang antusias. Orang yang yakin dengan pendapatnya dan tak ragu
dengan ucapannya. Orang yang mantap dan percaya diri dengan perbuatannya. Tidak
terlihat bingung atau cemas ketika berkata atau berbuat. Di wajahnya terpancar
optimisme menghadapi masa depan. Ia yakin bahwa hidup berpihak kepadanya.
- Setiap orang lebih suka dengan mereka yang dapat menjadi
teladan
Keteladanan membutuhkan kedisiplinan. Disiplin untuk
selalu berkata sesuai apa yang diperbuat. Orang akan terpesona dengan mereka yang
dapat memberikan keteladanan. Yaitu, orang yang memberikan contoh terlebih
dahulu dan berkata sesuai dengan apa yang diperbuatnya.
Sebaliknya, orang akan merasa tidak simpati dengan
mereka yang ‘lain kata lain perbuatan’. Apalagi jika perkataan tersebut berupa
janji yang tidak ditepati. Orang tidak akan senang dengan mereka yang suka
mengumbar kata-kata manis tanpa bukti bahwa ia sendiri merupakan contoh dari
apa yang dikatakannya. Kata-kata manis mungkin dapat merebut hati orang. Tapi
hal itu hanya berlaku sekejap. Setelah itu, orang akan kecewa dan tidak percaya
lagi dengan perkataannya.
Hanya keteladanan yang dapat merebut hati orang.
Keteladanan menimbulkan kepercayaan. Membuat orang terpengaruh dalam jangka
panjang. Pepatah mengatakan, “Keteladanan memberikan ketaatan, kemunafikan
memberikan perlawanan”.
- Setiap orang menghitung imbalan (manfaat) dari apa yang
dilakukannya
Diakui atau tidak, setiap orang mengharapkan imbalan
dari apa yang dikerjakannya. Ketika Anda bekerja, Anda mengharapkan imbalan berupa
gaji. Ketika Anda membentuk rumah tangga, Anda mengharapkan manfaat berupa
keluarga yang membahagiakan Anda. Bahkan ketika Anda beribadah kepada Tuhan,
Anda mengharapkan imbalan berupa pahala (ridho Tuhan) atau ketenangan batin.
Anda dapat mempengaruhi orang lain jika Anda dapat
menunjukan kepadanya apa manfaat atau imbalan yang akan diperolehnya jika ia
menuruti Anda. Tidak peduli apakah Anda atau bukan Anda yang memberikan imbalan
tersebut. Semakin besar dan konkrit imbalan atau manfaat yag dapat Anda
tunjukkan pada orang lain semakin mudah Anda mempengaruhinya. Sebaliknya,
semakin Anda tak mampu memberikan imbalan atau menunjukkan manfaat yang besar
dan konkrit kepada orang lain, maka semakin sulit Anda mempengaruhinya.
Besarnya pengaruh Anda sejalan dengan besarnya kemampuan Anda memberikan
imbalan atau menunjukkan manfaat kepada orang yang Anda ingin pengaruhi.
- Setiap orang tidak suka merasa dipengaruhi (jangan menggurui)
Walau setiap orang tak lepas dari pengaruh orang lain,
namun mereka tak mau terlihat dipengaruhi secara paksa. Mereka hanya ingin
dipengaruhi secara halus, sampai mereka sendiri tak sadar telah dipengaruhi!
Karena itu, jangan menggurui orang lain ketika Anda
ingin mempengaruhi orang lain. Hal itu akan membuatb mereka merasa dipengaruhi
secara paksa. Orang tak mau dipaksa. Sebab paksaan membuat orang merasa
diganggu harga dirinya. Sebaliknya, orang merasa senang jika dibujuk dan dirayu
(walau mereka tidak mengakuinya!). sebab bujukan dan rayuan membuat orang
merasa dihargai dan dianggap penting.
Lagipula, menggurui orang lain membuat orang merasa
harus berubah secara drastis. Hal itu tentu tidak menyenangkan baginya. Ia
merasa harus merubah kebiasaan lamanya yang nyaman kepada hal-hal baru yang
belum tentu nyaman baginya. Sedang, bujukan dan rayuan membuat orang merasa
berubah secara nyaman. Bujukan dan rayuan memberi ‘ruang’ baginya untuk
mencerna dan menumbuhkan kesadaran sendiri untuk berubah. Orang akan lebih
senang berubah jika ia merasa perubahan itu akibat kesadaran dirinya sendiri,
bukan karena dipengaruhi orang lain. Orang tak mau merasa dipengaruhi orang
lain, karena hal itu dianggap sebagai gangguan terhadap kehormatan harga
dirinya.
Prinsip-prinsip mempengaruhi orang lain yang mudah dan
sederhana tersebut sebenarnya berasal dari satu paradigma yang sama, yakni ORANG PADA DASARNYA MERASA DIRINYA PENTING,
BAHKAN MERASA DIRINYA LEBIH PENTING DARI ANDA SENDIRI!
Agar anda tak lupa menerapkan prinsip-prinsip yang
mudah dan sederhana ini dalam mempengaruhi orang lain, hapalkan prinsip-prinsip
diatas dengan cara :
Bentangkan tangan Anda terbuka ke depan seakan-akan
Anda sedang menyambut orang lain, sambil berkata, ‘Anda-PENTING’.
PENTING merupakan singkatan enam prinsip diatas, yaitu Pujian, Empati, aNtusias, Teladan, Imbalan, jaNgan menGgurui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar