Permainan Lalu Lintas Macet tetap dilakukan secara berkelompok, hanya saja dalam satu kelompok tersebut
ada yang menjadi kawan, ada yang menjadi lawan (bukan melawan kelompok lain).
Lewat permainanini, peserta training diajak untuk menyadari pentingnya
koordinasi dalam suatu tim sekaligus untuk belajar lewat pengalaman
(experimental learning) kemudian mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Durasi : 15 – 20 menit
Peralatan : potongan karpet/karton
ukuran 30 x 30 cm2 (sebanyak jumlah
pemain + 1)
Jumlah peserta :
> 25 orang
Teknis :
a.
fasilitator meminta masing-masing kelompok memilih minimal
6 orang pemain.
b.
Pemain yang dipilih akan saling
berhadapan dengan rekannya dalam posisi 1 lajur ke belakang. Jika ada 6 orang
maka 3 lawan 3. Jika ada 7 orang maka 3 lawan 4. Jika ada 8 orang maka 4 lawan
4. Dan seterusnya.
c.
Fasilitator mengeset jalan
setapak berupa potongan karpet atau karton ukuran 30 x 30 cm2
sebanyak jumlah peserta + 1karpet atau kartonyang diletakkan di tengah-tengah
peserta yang saling berhadapan.
d.
Fasilitator menetapkan aturan
main :
(i)
Peserta hanya boleh malangkah
maju.
(ii)
Peserta hanya boleh maju satu
langkah.
(iii)
Jika ada halangan 1 langkah di
depan (baik itu kawan atau lawan) maka diperbolehkan melewati halangan tersebut
dengan cara melompati/ melewatinya dan menempati potongan karpet/karton
setelahnya.
(iv)
Peserta tidak boleh melewati 2
halangan sekaligus.
(v)
Jika peserta tidak bisa maju lagi
menembus daerah lawan maka permainan diulang kembali.
(vi)
Pemenangnya adalah yang paling
dulu menembus daerah lawan dengan formasi 3 berderet ke belakang (jika pemain 3
lawan 3), formasi 4 berderet ke belakang (jika 4 lawan 4)
e.
Dengan jumlah peserta sebanyak 7
orang (3 lawan 4), permainan pun tetap bisa dimainkan.
f.
Kelompok pemenang adalah yang
paling dulu menyelesaikan simulasi ini sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
Nilai yang terkandung
:
a.
Biasanya peserta mengalami
kesulitan untuk menyelesaikan permainan ini jika tetap melakukanpermainan di
atas jalan setapak. Fasilitator bisa mengarahkanmereka untuk berhenti sejenak,
berdiskusi, dan menggunakan alatbantu misalkan kerikil mewakili kelompok A,
daun mewakili peserta kelompok B. sehinga mereka bisasaling berkoordinasi
dengan effektif untuk menyelesaikan permainan. Kadangkala dengan tetap berada
di dalam sistemkita dapat melihat kekurangankita. Dengan keluar dari sistem,
kita berlatih untuk bisa mengkordinir dengan lebih efefktif karena sudah
melihat ‘the big picture’ nya (gambar menyeluruhnya)
b.
Pribadi yang proaktif dan
bisaberkoordinasi dengan baik akan sangat berguna bagitim. Pribadi yang tidak
mau berkontribusi, untuk jangka panjang tidak akan bisa dipakai.dengan
demikian, permainan ini melatih agar setiap peserta dalam kelompoknya
masing-masing secara positif mau memberikan kontribusi sehingga kelompoknya
dapat lebih cepat mencapai tujuanbersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar