Cara Membuat Kesan Simpatik pada Pandangan Pertama


Kesan simpatik pada pandangan pertama selalu menggoda. Seseorang dapat berubah pendiriannya bila ia terpesona dengan orang yang pada pandangan pertama telah mempesonanya. Orang yang tadinya tidak tertarik dengan Anda, menjadi tertarik dan antusias mendengarkan apa yang akan Anda bicarakan.
Kepandaian memberikan kesan pertama yang simpatik sangat penting dikuasai ketika Anda ingin menjual partai. Apalagi sebagian orang ada yang mempunyai pandangan negatif terhadap partai dan orang yang menjualnya. Oleh karena itu, kesan pertama yang simpatik merupakan saat-saat kritis yang sangat menentukan apakah orang lain akan tertarik atau tidak dengan apa yang akan Anda tawarkan.
Jika ia sudah tidak tertarik dengan Anda pada pandangan pertama, susah bagi Anda untuk menarik perhatiannya lebih lanjut. Apalagi mengharapkan ia mau mendengarkan dan menerima ide-ide Anda dalam menjual partai.
Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk menciptakan kesan simpatik pada pandangan pertama adalah,
  1. Anda harus berprasangka baik terhadap orang lain
Orang lain akan bersikap seperti apa yang Anda sangkakan. Jika belum apa-apa Anda sudah berprasangka negatif terhadap orang lain, maka orang lain akan mengetahuinya melalui sikap Anda. Ia kemudian juga akan membangun prasangka negatif terhadap Anda persis seperti apa yang Anda sangkakan kepadanya. Akhirnya, Anda menjadi sulit untuk melakukan pendekatan lebih lanjut kepadanya. Hal itu karena Anda mungkin tanpa Anda sadari telah lebih dahulu memberikan prasangka negatif kepadanya.
Anda mungkin tidak menduga bahwa prasangka sangat menentukan keberhasilan Anda dalam memberi kesan pertama yang simpatik pada orang lain. Tapi hal ini sangat masuk akal. Anda adalah apa yang Anda pikirkan. Jika Anda berpikir tentang orang lain dengan pandangan tertentu, maka tanpa Anda sadari seluruh ekspresi tubuh Anda akan bersikap seperti apa yang Anda pikirkan tentang orang lain itu. Ini seperti Anda sedang bercermin. Ketika Anda bercermin perasaan hati Anda akan terlihat pada wajah dan ekspresi tubuh Anda. Begitu pun ketika Anda berprasangka kepada orang lain, orang lain akan menjadi cermin dari prasangka Anda.
Contoh prasangka negatif adalah ketika Anda memandang orang lain lebih rendah dari Anda. Atau ketika Anda belum apa-apa sudah menyimpulkan bahwa orang lain akan menolak apa yang akan Anda tawarkan. Atau Anda sudah membayangkan bahwa orang lain tidak akan mudah mau berkenalan dan menerima kehadiran Anda. Berbagai prasangka negatif itu akan menyulitkan Anda untuk melangkah lebih jauh dalam menjual partai Anda.
Karena itu, prasangka negatif harus dihindari dan diganti dengan prasangka positif. Yang dimaksud prasangka positif adalah ketika Anda menanamkan keyakinan bahwa orang lain pada dasarnya baik dan mau menerima kehadiran Anda. Anda tidak memandang diri Anda lebih rendah atau lebih tinggi daripada orang lain. Anda juga merasa yakin bahwa upaya Anda untuk menjual partai akan berhasil. Semua prasangka positif itu akan memantul dalam ekspresi wajah dan sikap tubuh Anda, sehingga orang lain juga akan merasakannya dan kemudian lebih menerima kehadiran Anda. Perlu diketahui bahwa orang akan lebih menerima Anda, ketika Anda juga menerima orang lain apa adanya. Inilah hokum hati yang perlu Anda camkan.
Untuk menumbuhkan prasangka positif dalam diri Anda dan menghindari prasangka negatif ketika bertemu orang lain, maka Anda perlu lebih banyak melihat sisi positif seseorang. Hanya dengan keinginan yang kuat untuk focus pada hal yang positif maka Anda akan mendapatkan lebih banyak kebaikan dari orang lain.
  1. Melangkahlah dengan mantap dan berenergi
Perhatikan sikap tubuh saat berjalan dan berdiri. Tulang punggung Anda hendaknya tegak lurus. Untuk merasakan hal ini, cobalah Anda menyandar ke dindingdengan tumit yang juga menyentuh dinding. Posisi tegak lurus tadi perlu terus dijaga saat Anda duduk atau berdiri dan berjalan. Manfaatnya selain memberi kesan siap juga akan menghindari Anda dari sakit punggung. Sikap tubuh yang siap saat berjalan dan berdiri memancarkan energi yang akan menambah kekuatan Anda.
  1. Senyumlah dengan tulus
“ Jangan tersenyum kecuali Anda melakukannya dengan berbahagia” adalah nasehat untuk para pemimpin yang ingin tampil berwibawa. Ketika Anda menjual partai tanpa tersenyum, niscaya target hanya akan melirik dengan sebelah mata pada Anda. Cobalah untuk tersenyum, karena ini adalah hadiah ternudah yang bisa Anda berikan bagi target Anda. Senyum yang tulus adalah sarana yang tepat untuk menumbuhkan simpatik orang.
  1. Ciptakan kontak pandang yang hangat
Dengan kontak pandang di awal pertemuan, seseorang akan merasa diperhatikan. Kontak pandang yang hangat membuat target Anda terpengaruh suasana positif sehingga ia bersedia mendengar. Tentunya agar pertemuan tersebut tidak diartikan salah, jangan memandang langsung ke dalam matanya. Pada detik berikutnya Anda perlu mengalihkan pandangan pada bagian atas hidung di antara kedua matanya. Cara ini mencegah Anda memandang target dengan pandangan menusuk dan terlalu agresif. Walau Anda memandang bagian atas hidungnya, ia tetap akan merasa bahwa Anda memandang matanya.
  1. Jika Anda baru pertama kali bertemu dengan target, perkenalkan nama Anda dan minta ia menyebutkan namanya
Lalu di tengah-tengah pembicaraan dengannya sebut terus namanya. Target akan merasa dihargai jika Anda sering menyebut namanyadi tengah-tengah percakapan.
Agar Anda mudah mengingat cara membuat kesan pertama yang simpatik ini, ingatlah kata-kata berikut ini, TUNJUKKAN Anda memandang penting orang lain, niscaya Anda akan memperoleh simpatik darinya.

Cara mudah untuk mempengaruhi orang (1)


Langkah awal sebelum Anda memulai menjual apapun adalah memahami prinsip-prinsip efektif untuk mempengaruhi orang. Prinsip itu mutlak Anda ketahui sebab ketika menjual partai, pada hakekatnya Anda sedang mempengaruhi orang lain. Keberhasilan Anda dalam menjual partai terkait erat dengan keberhasilan Anda dalam mempengaruhi orang lain.
      Selain itu, jika Anda mengetahui cara-cara sederhana tentang mengapa orang  dapat dipengaruhi, Anda tak perlu bingung dan minder ketika bertemu target ( orang yang Anda tuju dalam menjualpartai Anda ). Sebab Anda telah mengetahui dengan pasti bagaimana cara mempengaruhi orang lain.
      Sebenarnya, prinsip-prinsip mempengaruhi orang lain bersifat umum dan pasti. Juga mudah dan sederhana untuk dilakukan. Prinsif tersebut bersumber pada fitrah dan kodrat manusia yang tak berubah sepanjang masa. Setiap manusia yang normal pasti dapat dipengaruhi dengan prinsip tersebut. Ketidakfektifan prinsip-prinsip tersebut hanya karena kita tidak konsisten atau lupa menjalankannya.
Prinsip-prinsip mudah dan efektif yang perlu Anda ketahui dalam mempengaruhi orang lain adalah,
  1. Setiap orang lebih menyukai pujian daripada cercaan
Ini mudah dipahami. Tak ada orang yang senang dicela atau dicerca. Apalagi jika cercaan itu dilakukan di hadapan orang banyak. Orang akan tersinggung dan sakit hati jika dicerca.
Sebaliknya, orang senang dipuji. Mereka akan menghargai orang yang memuji mereka. Apalagi jika mereka tahu bahwa pujian yang dilakukan itu dilakukan dengan tulus. Tanpa ada ‘udang dibalik batu’. Tanpa ada maksud apapun, kecuali hanya ingin memuji.
Pujian membuat orang merasa dekat dan akrab dengan orang yang memujinya. Juga membuat orang membuka diri, sehingga mereka siap untuk menerima masukan dari orang yang memujinya. Pujian merupakan ‘pintu gerbang’ yang efektif sebelum Anda mempengaruhi orang lain. Pujian ‘membungkus dengan rapi’ pengaruh yang akan Anda berikan kepada orang lain, sehingga orang tak merasa dipengaruhi secara paksa. Orang tak mau dipaksa untuk dipengaruhi. Itulah sebabnya, iklan-iklan penuh dengan kata-kata pujian kepada calon konsumen. Hal ini agar orang tertarik memberi produk yang diiklankan tanpa merasa dipengaruhi secara paksa.
  1. Setiap orang lebih senang dengan mereka yang empati
Setiap orang ingin dipahami perasaanny. Tak ada orang yang ingin diacuhkan perasaannya. Perasaan dianggap oleh setiap orang sebagai bagian dari harga dirinya yang paling penting. Orang mungkin tidak akan tersinggung jika pikiran atau fisiknya diganggu, tapi jika perasaannya diganggu, ia akan tersinggung.
Ironisnya, perasaan merupakan bagian dari dimensi manusia yang paling peka dan labil. Perasaan mudah tersinggung, walau mungkin tak diperlihatkan secara kasat mata oleh orang yang mengalaminya.
Jika Anda bersikap empati berarti Anda memahami perasaan orang lain. Anda menghormati orang lain. Anda seakan-akan berkata kepada orang lain, “Saya menghargai perasaan Anda. Saya tak akan menyinggung perasaan Anda. Perasaan saya sama dengan Anda”. Hal ini akan membuat orang senang dan simpati kepada Anda. Sebab Anda menghormati bagian dari harga dirinya yang paling penting dan paling dijunjung tinggi olehnya, yaitu perasaan.
Sikap empati akan membuat orang merasa ‘satu nasib’ dengan Anda. Kesamaan ini membuat ia lebih terbuka untuk dipengaruhi oleh Anda. Sebab ia merasa mendapat masukan dari orang yang memiliki banyak kesamaan dengan dirinya. Perasaan memiliki banyak kesamaan membuat Anda lebih mudah mempengaruhi orang lain daripada jika orang lain merasa memiliki banyak perbedaan dengan Anda.
  1. Setiap orang lebih senang dengan mereka yang antusias
Antusias berarti jiwa yang hidup. Jiwa yang selalu bersemangat dan yakin dengan tindakannya. Orang akan lebih mudah dipengaruhi oleh mereka yang antusias daripada mereka yang tidak antusias. Karena itulah, para pemimpin yang sukses biasanya adalah orang-orang yang antusias. Mereka tak ragu dengan keputusannya dan yakin dengan tindakannya, sehingga orang lain terpengaruh dan mengikutinya dengan sukarela. Anda tentu tak akan mau mengikuti seseorang yang ia sendiri ragu terhadap apa yang diperbuatnya, bukan? Anda akan lebih suka mengikuti mereka yang antusias. Mereka yang yakin dengan keputusannya dan bersemangat untuk mewujudkannya.
Untuk mempengaruhi orang lain, Anda perlu terlihat sebagai orang yang antusias. Orang yang yakin dengan pendapatnya dan tak ragu dengan ucapannya. Orang yang mantap dan percaya diri dengan perbuatannya. Tidak terlihat bingung atau cemas ketika berkata atau berbuat. Di wajahnya terpancar optimisme menghadapi masa depan. Ia yakin bahwa hidup berpihak kepadanya.
  1. Setiap orang lebih suka dengan mereka yang dapat menjadi teladan
Keteladanan membutuhkan kedisiplinan. Disiplin untuk selalu berkata sesuai apa yang diperbuat. Orang akan terpesona dengan mereka yang dapat memberikan keteladanan. Yaitu, orang yang memberikan contoh terlebih dahulu dan berkata sesuai dengan apa yang diperbuatnya.
Sebaliknya, orang akan merasa tidak simpati dengan mereka yang ‘lain kata lain perbuatan’. Apalagi jika perkataan tersebut berupa janji yang tidak ditepati. Orang tidak akan senang dengan mereka yang suka mengumbar kata-kata manis tanpa bukti bahwa ia sendiri merupakan contoh dari apa yang dikatakannya. Kata-kata manis mungkin dapat merebut hati orang. Tapi hal itu hanya berlaku sekejap. Setelah itu, orang akan kecewa dan tidak percaya lagi dengan perkataannya.
Hanya keteladanan yang dapat merebut hati orang. Keteladanan menimbulkan kepercayaan. Membuat orang terpengaruh dalam jangka panjang. Pepatah mengatakan, “Keteladanan memberikan ketaatan, kemunafikan memberikan perlawanan”.
  1. Setiap orang menghitung imbalan (manfaat) dari apa yang dilakukannya
Diakui atau tidak, setiap orang mengharapkan imbalan dari apa yang dikerjakannya. Ketika Anda bekerja, Anda mengharapkan imbalan berupa gaji. Ketika Anda membentuk rumah tangga, Anda mengharapkan manfaat berupa keluarga yang membahagiakan Anda. Bahkan ketika Anda beribadah kepada Tuhan, Anda mengharapkan imbalan berupa pahala (ridho Tuhan) atau ketenangan batin.
Anda dapat mempengaruhi orang lain jika Anda dapat menunjukan kepadanya apa manfaat atau imbalan yang akan diperolehnya jika ia menuruti Anda. Tidak peduli apakah Anda atau bukan Anda yang memberikan imbalan tersebut. Semakin besar dan konkrit imbalan atau manfaat yag dapat Anda tunjukkan pada orang lain semakin mudah Anda mempengaruhinya. Sebaliknya, semakin Anda tak mampu memberikan imbalan atau menunjukkan manfaat yang besar dan konkrit kepada orang lain, maka semakin sulit Anda mempengaruhinya. Besarnya pengaruh Anda sejalan dengan besarnya kemampuan Anda memberikan imbalan atau menunjukkan manfaat kepada orang yang Anda ingin pengaruhi.
  1. Setiap orang tidak suka merasa dipengaruhi (jangan menggurui)
Walau setiap orang tak lepas dari pengaruh orang lain, namun mereka tak mau terlihat dipengaruhi secara paksa. Mereka hanya ingin dipengaruhi secara halus, sampai mereka sendiri tak sadar telah dipengaruhi!
Karena itu, jangan menggurui orang lain ketika Anda ingin mempengaruhi orang lain. Hal itu akan membuatb mereka merasa dipengaruhi secara paksa. Orang tak mau dipaksa. Sebab paksaan membuat orang merasa diganggu harga dirinya. Sebaliknya, orang merasa senang jika dibujuk dan dirayu (walau mereka tidak mengakuinya!). sebab bujukan dan rayuan membuat orang merasa dihargai dan dianggap penting.
Lagipula, menggurui orang lain membuat orang merasa harus berubah secara drastis. Hal itu tentu tidak menyenangkan baginya. Ia merasa harus merubah kebiasaan lamanya yang nyaman kepada hal-hal baru yang belum tentu nyaman baginya. Sedang, bujukan dan rayuan membuat orang merasa berubah secara nyaman. Bujukan dan rayuan memberi ‘ruang’ baginya untuk mencerna dan menumbuhkan kesadaran sendiri untuk berubah. Orang akan lebih senang berubah jika ia merasa perubahan itu akibat kesadaran dirinya sendiri, bukan karena dipengaruhi orang lain. Orang tak mau merasa dipengaruhi orang lain, karena hal itu dianggap sebagai gangguan terhadap kehormatan harga dirinya.
Prinsip-prinsip mempengaruhi orang lain yang mudah dan sederhana tersebut sebenarnya berasal dari satu paradigma yang sama, yakni ORANG PADA DASARNYA MERASA DIRINYA PENTING, BAHKAN MERASA DIRINYA LEBIH PENTING DARI ANDA SENDIRI!
Agar anda tak lupa menerapkan prinsip-prinsip yang mudah dan sederhana ini dalam mempengaruhi orang lain, hapalkan prinsip-prinsip diatas dengan cara :
Bentangkan tangan Anda terbuka ke depan seakan-akan Anda sedang menyambut orang lain, sambil berkata, ‘Anda-PENTING’.
PENTING merupakan singkatan enam prinsip diatas, yaitu Pujian, Empati, aNtusias, Teladan, Imbalan, jaNgan menGgurui.